PERBEDAAN EFEK TEKNIK PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA DAERAH AXILLA DAN DAHI TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA KLIEN DEMAM DI RUANG RAWAT INAP RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2010

SKRIPSI

PERBEDAAN EFEK TEKNIK PEMBERIAN KOMPRES HANGAT PADA DAERAH AXILLA DAN DAHI TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA KLIEN DEMAM DI RUANG RAWAT INAP RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
TAHUN 2010

OLEH:

IKA NURWAHYUNI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2009

===================================================

ABSTRAK

Ika Nurwahyuni, “Perbedaan Efek Teknik Pemberian Kompres Hangat Pada Daerah Axilla Dan Dahi Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Klien Demam di Ruang Rawat Inap RSUP  DR Wahidin Sudirohusodo  Makassar” dibimbing oleh Takdir Tahir dan Inchi Kurniaty Kusri (x + 42 halaman + 3 tabel + 5 lampiran)

Demam (pireksia) bukan penyakit, melainkan tanda bahwa di dalam tubuh ada penyakit. Selama ini yang sering dijumpai dalam perawatan pada klien febris dengan peningkatan suhu tubuh hanya dilakukan dengan pemberian kompres pada daerah tubuh yang memiliki aliran vena besar, seperti leher, ketiak (Axila) dan inguinal (lipatan paha). Dimana sebelumnya, dilakukan dengan pemberian kompres pada daerah dahi/kepala. Olehnya itu, peneliti tertarik untuk melakukan melakukan penelitian tentang perbedaan efek teknik pemberian kompres hangat pada daerah axilla dan dahi terhadap penurunan suhu tubuh pada klien demam di Ruang Rawat Inap RSUP  DR Wahidin Sudirohusodo  Makassar.

Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental design : pre-post test two group design, Populasi dibagi dalam 2 kelompok dimana satu kelompok diberi intervensi pemberian kompres hangat di dahi dan kelompok yang satunya diberi intervensi berupa pemberian kompres hangat di daerah axilla. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah intervensi pada masing-masing kelompok. Pemberian kompres hangat pertama dilakukan 5 menit setelah mendapatkan terapi anti piretik, pemberian kompres kedua dilakukan setelah 30 menit pemberian, dan pemberian kompres ketiga dilakukan setelah menit 60 diberikan anti piretik. Penelitian dilakukan selama 4 minggu selama bulan November 2009. Jumlah responden dalam penelitan ini adalah 30 responden. Kemudian hasilnya diuji dengan cara One Sample T- Test dan Independen Sample T-Test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05.

Hasil dari penelitian ini didapatkan ada ada efek teknik pemberian kompres hangat pada daerah axilla dan dahi terhadap penurunan suhu tubuh pada klien demam di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar, serta ada perbedaan efek teknik pemberian kompres hangat pada daerah axilla dan dahi terhadap penurunan suhu tubuh pada klien demam di RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Saran dari hasil penelitian ini bagi bagi petugas kesehatan untuk terus menggalakkan sosialisasi pemberian kompres hangat pada daerah axilla dan dahi terhadap penurunan suhu tubuh pada klien demam, bagi perawat diharapkan agar dapat memberikan contoh dalam pemberian kompres hangat di daerah axilla untuk menurunkan demam, dan bagi ibu untuk dapat memberikan pertolongan pertama pada anak yang mengalami demam dengan memberikan kompres air hangat di daerah axilla

Kata Kunci : Kompres Hangat, axilla, dahi, suhu tubuh, demam
Kepustakaan : 17 (2002 – 2009)

Full Teks >> Download Now