SKRIPSI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP KEMANDIRIAN
KELUARGA MERAWAT PASIEN TB PARU PROGRAM DOTS
DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR
TAHUN 2010
OLEH
S Y A I F U L
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
===================================================
ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA MERAWAT PASIEN TB PARU PROGRAM DOTS DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR oleh SYAIFUL, dibimbing oleh Elly L. Sjattar dan Wa Ode Nur Isnah
Tuberkulosis Paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, dimana dari tahun 2006 dan sampai saat ini penyakit tuberkulosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, dengan Indonesia menempati urutan ke-3. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi dengan masalah yang kompleks meliputi perawatan penderita, pengobatan dan pencegahan penularan, sehingga membutuhkan penanganan dengan sebaik-baiknya. Keluarga sebagai unit terdekat penderita TB diharapkan dapat memberikan perawatan secara mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemandirian penderita TB dan keluarga sebelum dan setelah pemberian pendidikan kesehatan melalui pendekatan Askep keluarga.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Pre-eksperimental dengan one group pretest-postest design. Populasi penelitian ini adalah semua keluarga yang memiliki anggota keluarga yang menderita TB Paru dan sedang menjalani pengobatan ≤ 5 bulan di Wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dan sampel yang dimiliki sebanyak 9 orang. Variabel independen adalah pendidikan kesehatan, variabel dependen adalah tingkat kemandirian keluarga, variabel antara adalah perubahan tingkat pengetahuan, dan variabel moderat adalah umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, suku, pendapatan, lingkungan, berat badan, pola komunikasi, struktur keluarga, peran keluarga, nilai dan budaya, mental, dukungan keluarga, dan motivasi. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji Wilcoxon (untuk variable dependen dan variabel antara) dan Fisher’s Exact Test (untuk uji variabel moderat) dengan tingkat kemaknaan p < α (0,05). Penelitian ini berlangsung kurang lebih 2 bulan mulai dari tanggal 16 November 2009-17 Januari 2010.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kemandirian keluarga merawat penderita TB Paru program DOTS, dengan nilai p= 0,007 yang berarti p < α (0,05). Hal ini dibuktikan dengan pre-test tingkat kemandirian yang semula 9 orang berada pada tingkat kemandirian II, tetapi setelah pemberian pendidikan kesehatan, maka hasil post-test tingkat kemandirian adalah 7 orang meningkat menjadi kemandirian III (dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern), 1 orang meningkat menjadi kemandirian IV (terjadi peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku ke atah positif), dan 1 orang lagi tetap di kemandirian II (perubahan hanya terjadi sedikit dan tidak berlangsung lama).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat kemandirian keluarga merawat pasien TB. Dari hasil penelitian ini, maka diharapkan kepada pihak Puskesmas untuk mensosialisasikan pelaksanaan home care nursing, untuk penderita TB agar selalu teratur minum obat, dan untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menggunakan metode, uji dan variabel penelitian yang berbeda serta sampel yang banyak.
Kata kunci : Pendidikan kesehatan, Tingkat kemandirian, Tuberkulosis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan agan-agan di webblog ini. Bila ada masalah download, segera laporkan secara terperinci dan juga bila ada unek2 yang mau ditanyakan silahkan berkomentar dengan baik. Semua koment akan dibalas sesegara mungkin selama pulsa ane buat OL masih ada. "UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN, SEBGAI BLOGGER DIHARAPKAN JANGAN MENGHAPUS KOMENT SENDIRI YANG SUDAH ADA, JIKA TIDAK KOMIT DENGAN INI...PERTANYAAN BERIKUTNYA TIDAK AKAN DILAYANI.