SKRIPSI
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN PASIEN BERINTERAKSI SOSIAL DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH DADI
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2010
Diajukan Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan S1 Keperawatan pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Oleh:
SITTI MARYAM BACHTIAR
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
==============================================
ABSTRAK
Sitti Maryam Bachtiar, “Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap Kemampuan Pasien Berinteraksi Sosial di Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan”, dibimbing oleh Ariyanti Saleh dan Meisje Utama (40 halaman + 3 gambar + 3 tabel + 8 lampiran).
Isolasi sosial adalah gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel, sehingga menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam berhubungan. Gangguan isolasi yang tidak mendapat perawatan lebih lanjut dapat menyebabkan klien makin sulit dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain, sehingga klien menjadi regresi, mengalami penurunan dalam aktivitas, dan kurangnyaperhatian terhadap penampilan dan kebersihan diri bahkan bisa berlanjut menjadi halusinasi yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Salah satu tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan isolasi sosial adalah Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan pasien berinteraksi sosial.
Desain penelitian menggunakan rancangan The one group pretest-postest design, dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling terhadap 24 responden dengan lama rawat kurang dari 3 bulan. Kemampuan berinteraksi sosial diukur sebelum dan setelah dilakukan intervensi TAK menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan uji “wilcoxon sign rank test”. Pengolahan data menggunakan komputer SPSS versi 16.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berinteraksi sosial responden sebelum dilakukan intervensi TAK memiliki nilai mean + Std. Deviasi yaitu 5,83 + 0,82 dan kemampuan setelah TAK yaitu 9,75 + 1,871. Hasil analisa menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari TAK Sosialisasi terhadap kemampuan berinteraksi sosial dengan p = 0,000.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan pasien berinteraksi sosial. Sebaiknya TAK Sosialisasi menjadi terapi keperawatan terhadap setiap pasien dengan masalah keperawatan isolasi sosial karena TAK merupakan salah satu tindakan keperawatan yang efektif.
Kata kunci: Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi, Interaksi Sosial.
Daftar pustaka: 26 referensi, dari tahun 2000 – 2009
amazing
BalasHapuswow
BalasHapus