SKRIPSI
HUBUNGAN DERAJAT CACAT KUSTA TERHADAP MOTIVASI BEROBAT PENDERITA KUSTA DI RUMAH SAKIT DR. TAJUDDIN CHALID MAKASSAR
TAHUN 2010
Oleh
I R J A N M A H M U D
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
===================================================
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Pembangunan kesehatan sebagai salah suatu upaya pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Sunanti & Soejoeti, 2008).
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis, tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya keamanan dan ketahanan nasional (Depkes, 2006).
Santoso et al. (2001) menyatakan bahwa harapan pasien yang berada dalam peran sakit, memutuskan mencari pengobatan dengan harapan yang akan diperoleh dari pengobatan, tentunya dalam hal ini yang diharapkan adalah kesembuhan dan terhindar dari cacat ataupun kematian.
Berdasarkan pengalaman peneliti yang pernah bertugas sebagai salah seorang petugas pengelola P2 Kusta di puskesmas bahwa pada umumnya penderita kusta dengan cacat kusta lebih rajin datang konsultasi ke puskesmas untuk berobat dan memeriksakan dirinya dari pada penderita kusta yang belum mengalami cacat kusta. Penderita kusta yang mengalami cacat kusta lebih rutin2 dan tepat waktu datang ke puskesmas untuk mengambil obat MDT dan menyelesaikan pengobatannya dengan RFT.
Penderita penyakit kusta tersebar diseluruh dunia dan diperkirakan dua hingga tiga juta orang menderita kusta. Menurut data WHO, angka penemuan penderita kusta di dunia dengan kasus baru pada awal 2008 menurun tajam dimana tahun 2001 sebanyak 760 ribu menjadi 210 ribu kasus. Sedangkan di Indonesia, jumlah penderita baru tahun 2008 adalah 17.243 kasus.
Salah satu provinsi di Indonesia yang merupakan daerah dengan populasi penduduk yang tinggi adalah Sulawesi Selatan dimana penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Pada tahun 2008 terdaftar sebanyak 1.148 penderita kusta pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
Di Rumah Sakit Dr. Tajuddin Chalid Makassar pada tahun 2009 yakni awal bulan januari sampai dengan akhir bulan September 2009 tercatat 1.867 penderita kusta dimana terdapat 632 kasus dengan kunjungan baru dan 1.234 kasus dengan kunjungan lama.
Berdasarkan permasalahan kusta tersebut diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul “Hubungan Derajat Cacat Kusta terhadap motivasi berobat penderita kusta di Rumah Sakit Dr. Tajuddin Chalid Makassar”
Bisa liat ini tentang kuisioner tantang motivasi bertobat nya kah??
BalasHapustinggal download aja...lengkap kok...tapi saya ingatkan untuk tidak plagiat...semua yang ada disini hasil jerih payah teman-teman saya sekampus dulu dan share demi pengetahuan tanpa "plagiat" (mengutip abis tanpa mau berusaha)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus